Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
Masyarakat setempat menyebut negeri mereka dengan nama Bumi Sikerei. Sebahagian besar penghuni pulau-pulau di kabupaten Kepulauan Mentawai berasal dari pulau Siberut. Masyarakat suku Mentawai secara fisik memiliki kebudayaan agak kuno yaitu zaman Neolitikum dimana pada masyarakat ini tidak mengenal akan teknologi pengerjaan logam, begitu pula bercocok tanam maupun seni tenun.
Posisi Kepulauan Mentawai yang ada di tengah Samudera Hindia membuatnya dikelilingi alam laut yang mengagumkan dan sempurna untuk wisata bahari. Mentawai telah tersohor menjadi salah satu tujuan wisata berpetualang, wisata budaya, dan wisata bahari terutama surfing yang diminati peselancar dalam dan luar negeri.
Ombaknya beraggam dan menantang, bahkan beberapa gulungan ombaknya termasuk dalam kategori extreme yang dicari peselancar dari berbagai penjuru dunia.
Kepulauan Mentawai memiliki dua titik selancar terbaik dari sepuluh titik selancar terbaik di dunia. Ada dua spot di Mentawai, Lances Right dan Macaronies, masuk ke dalam 10 titik terbaik dunia. Ombak di Mentawai selalu konsisten.
Kepulauan Mentawai juga menawarkan atraksi trekking menempuh pedalaman hutan tropis yang masih asli, menikmati gaya hidup masyarakat adat yang tinggal damai di dalamnya. Mentawai adalah sebuah daerah yang belum terjamah banyak oleh tangan manusia dan infrastruktur modern.
Upacara tradisional oleh Sikerei atau Shaman biasanya dipentaskan selama pesta pernikahan dan saat memasuki rumah baru dengan tujuan untuk mengusir roh-roh jahat.
Suku Mentawai yang menjadi penghuni asli kepulauan yang indah ini.
Suku Mentawai memiliki tradisi khas bertato di sekujur tubuh dimana terkait peran dan status sosial penggunanya. Tato tersebut terbuat dari tebu dan pewarna arang kelapa yang dilukiskan dengan menggunakan paku dan jarum serta dua buah kayu sebagai bantalan dan palu. Proses tato tradisional Mentawai dikenal sangat menyakitkan.
Masyarakat setempat menyebut negeri mereka dengan nama Bumi Sikerei. Sebahagian besar penghuni pulau-pulau di kabupaten Kepulauan Mentawai berasal dari pulau Siberut. Masyarakat suku Mentawai secara fisik memiliki kebudayaan agak kuno yaitu zaman Neolitikum dimana pada masyarakat ini tidak mengenal akan teknologi pengerjaan logam, begitu pula bercocok tanam maupun seni tenun.
Posisi Kepulauan Mentawai yang ada di tengah Samudera Hindia membuatnya dikelilingi alam laut yang mengagumkan dan sempurna untuk wisata bahari. Mentawai telah tersohor menjadi salah satu tujuan wisata berpetualang, wisata budaya, dan wisata bahari terutama surfing yang diminati peselancar dalam dan luar negeri.
Ombaknya beraggam dan menantang, bahkan beberapa gulungan ombaknya termasuk dalam kategori extreme yang dicari peselancar dari berbagai penjuru dunia.
Kepulauan Mentawai memiliki dua titik selancar terbaik dari sepuluh titik selancar terbaik di dunia. Ada dua spot di Mentawai, Lances Right dan Macaronies, masuk ke dalam 10 titik terbaik dunia. Ombak di Mentawai selalu konsisten.
Kepulauan Mentawai juga menawarkan atraksi trekking menempuh pedalaman hutan tropis yang masih asli, menikmati gaya hidup masyarakat adat yang tinggal damai di dalamnya. Mentawai adalah sebuah daerah yang belum terjamah banyak oleh tangan manusia dan infrastruktur modern.
Upacara tradisional oleh Sikerei atau Shaman biasanya dipentaskan selama pesta pernikahan dan saat memasuki rumah baru dengan tujuan untuk mengusir roh-roh jahat.
Suku Mentawai yang menjadi penghuni asli kepulauan yang indah ini.
Suku Mentawai memiliki tradisi khas bertato di sekujur tubuh dimana terkait peran dan status sosial penggunanya. Tato tersebut terbuat dari tebu dan pewarna arang kelapa yang dilukiskan dengan menggunakan paku dan jarum serta dua buah kayu sebagai bantalan dan palu. Proses tato tradisional Mentawai dikenal sangat menyakitkan.
No comments:
Post a Comment